
(Dua dari Kanan) Sekdakab Kutai Barat, saat pimpin rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Kutai Barat. Foto : Andreas (Dinkominfo)
KOMINFOKUBAR-SENDAWAR, Pemerintah Kutai Barat melalui Satgas Penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) melaksanakan Rapat koordinasi terkait evaluasi pelaksanaan kebijakan Work From Home (WFH) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dan rencana pembelajaran tatap muka untuk sekolah sekolah di Kutai Barat. Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah dan diikuti oleh perwakilan Perwakilan TNI, POLRI dan perangkat daerah berlangsung diruang Diklat Lantai III Setdakab Kutai Barat. Senin (5/4)
Sekretaris Daerah Kabupaten (Setdakab) Kutai Barat Ayonius mengatakan, saat ini tingkat kehadiran ASN maupun TKK ditiap perangkat daerah sekitar 50%, karena system kerja WFH dengan mempertimbangkan prosedur kesehatan, karena Kabupaten Kutai Barat saat ini masih berada di zona merah, namun nanti akan diadakan rapat khusus terkait tingkat kehadiran agar bisa di atas 75% dimasing-masing perangkat daerah karena hampir seluruh ASN telah divaksin.
Menurutnya yang menjadi perhatiaan pemerintah saat ini adalah persiapan menjelang bulan puasa dan pola penyelenggaraan pasar ramadan yang berlangsung selama bulan puasa. “maka perlu surat edaran maupun intruksi Bupati untuk menyelenggarakan pasar ramadan dirumah masing-masing atau berjualan secara online sehingga dapat meminimalisir berkumpulnya banyak orang di satu tempat,”tegasnya.
Terkait rencana pembelajaran tatap muka menurut, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kutai Barat, Silvanus Ngampun mengatakan, selama pembelajaran tidak tatap muka banyak masalah yang muncul. Selain tidak semua sekolah bisa melaksanakan sekolah secara online terutama sekolah yang berada dipelosok dan daerah blankspot tentu tidak dapat mengakses internet. “Belum lagi para guru yang belum siap melaksanakan secara online dan juga banyak orang tua yang mengeluh karena anak-anak mereka yang tidak mau belajar dirumah,” jelasnya.
Untuk saat ini Kutai Barat masih berada di zona merah darurat covid sehingga sampai sekarang masih belum bisa melaksanakan sekolah secara tatap muka. Ada sekitar 60% sekolah yang terdata lolos daftar periksa, yang siap melaksanakan sekolah secara tatap muka.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat pada Juli 2021 nanti akan melaksanakan sekolah secara tatap muka terutama yang kelas 6 dan kelas 9 yang akan menghadapi ujian akhir bagi sekolah yang siap dan para gurunya sudah divaksin,” terangnya
Lebih lanjut dijelaskannya, “Sekolah secara tatap muka tidak akan seperti biasa, namun akan diadakan dengan pola shift, misalnya; selama 2 jam tanpa istirahat dan langsung pulang. Kemudian para murid yang hadir sebanyak 50% dengan prosedur kesehatan yang ketat,” pungkasnya.
Penulis: Andreas, Editor: Hermanto